SOLO – Sosok Kresno,
tokoh legendaris dalam dunia pewayangan, dipilih sebagai maskot Solo Raya Great
Sale (SRGS) 2025.Sementara itu, logo resmi acara ini menampilkan bentuk
gunungan wayang, simbol khas budaya Jawa. Acara tahunan yang menggabungkan
unsur belanja, budaya, dan pariwisata ini akan digelar sepanjang bulan Juli
2025, tepatnya pada tanggal 1–31 Juli.
“Kresno hadir sebagai tokoh utama
dalam perayaan belanja terbesar di wilayah Solo Raya. Dengan jubah kebesaran
dan senyumnya yang khas, ia mengajak masyarakat serta wisatawan menikmati ragam
produk UMKM, diskon menarik, dan beragam atraksi budaya,”
ungkap Ferry. Ia menambahkan,
layaknya Kresno yang membimbing para Pandawa menuju kemenangan, SRGS 2025 juga
bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat secara meriah, elegan, dan
sarat makna budaya. “Kresno bukan hanya maskot, tapi juga simbol budaya Jawa
yang adaptif dan inspiratif.”
Sementara itu, Wakil Ketua SRGS
2025 untuk wilayah Karanganyar, Fermi Ferdianto, menilai kehadiran Kresno dalam
versi muda dan animatif sangat tepat. Ia menyebutnya sebagai representasi
pemimpin yang energik, komunikatif, serta mampu menjembatani perbedaan dan
mendorong kebanggaan akan produk lokal.
“Ketika digambarkan sebagai sosok
muda yang aktif berbelanja, Kresno mencerminkan semangat zaman: dinamis, melek
tren, dan cinta produk dalam negeri. Inilah cerminan ideal dari visi SRGS
2025,” jelas Fermi.
Makna gunungan yang dibawa Kresno
pun tak kalah penting. Dalam filosofi pewayangan, gunungan melambangkan
keseluruhan siklus kehidupan dan alam semesta. “Kresno muda yang memegang
gunungan saat berbelanja menggambarkan upaya bersama dalam mengangkat potensi
daerah dari berbagai aspek—budaya, ekonomi, alam, dan sumber daya manusia,”
lanjutnya.
Fermi juga menekankan bahwa
Kresno muda menjadi simbol kolaborasi lintas wilayah di kawasan
Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri,
Sragen, Klaten). Tokoh ini tidak hanya pahlawan budaya, tapi juga ikon generasi
kreatif dan pelaku usaha lokal yang percaya pada kekuatan daerahnya sendiri.
“Dari perspektif TTI (Trade, Tourism, and Investment), maskot ini punya potensi besar untuk menjadi duta promosi yang menyatukan berbagai sektor. Ia bisa hadir dalam kampanye digital, media cetak, dan promosi destinasi wisata serta produk UMKM. Sosoknya yang humoris dan visual menarik akan mudah diterima generasi muda,” tandas Fermi.
Hore! Bisnis Perhotelan dan Rumah Makan di Sragen Bakal Dapat Keringanan Pajak: Segini Nilainya
Jun 15, 2025Sinergi Kuat KADIN dan Pemprov Jawa Tengah, Soloraya Great Sale 2025 Siap Mengungkit Ekonomi Soloraya
May 26, 2025Target Solo Raya Great Sale 2025 Bukukan Transaksi Rp 10 T
Jun 13, 2025