Solo Raya Great Sale Libatkan Komunitas Difabel, Tak Ingin Ada Pelaku Usaha Tertinggal

Solo – Panitia Solo Raya Great Sale (SRGS) 2025 menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kegiatan ekonomi yang inklusif dengan melibatkan komunitas difabel sebagai bagian dari pelaku UMKM yang turut meramaikan ajang belanja terbesar di wilayah Solo Raya tersebut. Dalam agenda sosialisasi yang dilakukan bersama komunitas difabel di Laweyan, panitia SRGS menyampaikan pentingnya peran serta seluruh pelaku usaha, tanpa kecuali.

“Komunitas difabel seperti SHG (Self Help Group) itu bagian dari binaan Kadin Kota Surakarta bersama sekitar 30 komunitas UMKM lainnya di Solo. Mereka ini juga aktif dan punya kegiatan usaha sendiri, seperti jasa rias, musik, kuliner, dan batik. Karena itu, kami ajak mereka bergabung dan turut menjadi tenant di SRGS,” terang M. David R. Wijaya dari Tim Kesekretariatan SRGS.

Sosialisasi SRGS kepada komunitas difabel yang digelar bersamaan dengan pertemuan rutin SHG di Laweyan diikuti sekitar 40 anggota. Selain menjelaskan teknis keterlibatan sebagai tenant, panitia juga memberikan informasi tentang peluang promosi yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha difabel dalam event Solo Raya Great Sale.

David menyebut, keterlibatan komunitas difabel merupakan bagian dari semangat inklusivitas dan aglomerasi ekonomi yang diusung SRGS 2025. “Event ini milik bersama. Jangan sampai ada pelaku usaha yang merasa tertinggal. Prinsip kami, no one left behind. Semua bisa ikut serta,” tegasnya. 

Tak hanya dari Solo, panitia juga membuka peluang partisipasi dari komunitas difabel di wilayah Solo Raya lainnya. Panitia bahkan tengah mengidentifikasi komunitas-komunitas sejenis di luar Kota Solo untuk turut dilibatkan dalam gelaran SRGS.

“Kami terbuka untuk menjangkau komunitas difabel lainnya yang ada di Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, dan wilayah lain di Solo Raya. Kalau ada referensi komunitas difabel pelaku UMKM, silakan sampaikan ke kami, akan kami fasilitasi agar bisa bergabung,” lanjut David.

Dengan semangat kebersamaan tersebut, SRGS 2025 diharapkan menjadi ruang tumbuh bagi semua pelaku UMKM, termasuk mereka yang berasal dari kelompok rentan seperti penyandang disabilitas. Tidak hanya memfasilitasi keterlibatan, SRGS juga berkomitmen untuk memberi panggung yang adil bagi seluruh pelaku usaha lokal.

“Ini bukan hanya soal belanja, tapi tentang menggerakkan ekonomi bersama. Dan itu harus inklusif,” pungkas David.
WhatsApp Icon Shopping Icon