Solo Great Sale Karanganyar Sasar 100 Ribu Pedagang, Targetkan Perputaran Uang Rp 2 Triliun

KARANGANYAR, Jawa Tengah - Pemerintah Kabupaten Karanganyar bersiap all-out menyambut ajang tahunan Solo Great Sale (SGS) 2025 yang akan digelar selama bulan Juli. Tak tanggung-tanggung, panitia menargetkan keterlibatan 100.000 pedagang pasar hingga pelaku usaha modern demi mendongkrak transaksi hingga Rp 2 triliun.

Panitia lokal Karanganyar menggandeng lurah pasar untuk mengajak para pedagang menjadi tenant dalam program SGS. Sekitar 2.000 pedagang diharapkan aktif bertransaksi selama gelaran berlangsung.

“Kalau dari total 100 ribuan pedagang pasar, setidaknya 2.000 aktif dan bertransaksi saat SGS, itu sudah capaian luar biasa,” ujar Anton Sugiarto, perwakilan panitia SGS Karanganyar, Kamis (12/6/2025). 

Meski mengakui masih banyak pedagang yang belum terbiasa dengan teknologi digital, panitia telah menyiapkan strategi pendampingan teknis agar mereka tetap bisa ikut serta.

Untuk mendukung proses digitalisasi, panitia menyiagakan 12 tim teknis yang akan membantu para pedagang mengunduh dan mengisi aplikasi SGS melalui smartphone. Selain itu, Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, dan Perindustrian (Disdagnakerperin) juga menurunkan ratusan relawan sebagai pendamping.

“Kami tetap optimistis bisa melibatkan pasar tradisional. Pendampingan ini adalah kunci,” ujar Harjanto, Kepala Bidang Perdagangan Disdagnakerperin Karanganyar.

Setiap transaksi minimal Rp 50.000 yang tercatat di aplikasi SGS akan mendapatkan voucher undian berhadiah, termasuk dua mobil listrik sebagai hadiah utama. Selain menjadi tenant, pelaku usaha juga diberi peluang menjadi sponsor dan memperoleh eksposur promosi di berbagai media milik Pemkab dan OPD.

“Ini peluang promosi besar. Semua kanal digital milik Karanganyar akan ikut mempublikasikan,” jelas Anton.

Ketua Panitia Femi Ardianto menambahkan, tak hanya pedagang pasar dan toko modern yang diajak terlibat, tetapi juga sektor pariwisata, perhotelan, perbankan, hingga BUMD seperti PUDAM.

“Setiap transaksi yang tepat waktu akan mendapat voucher. Jadi siapa pun pelaku usaha punya peluang yang sama,” tegas Femi.




SGS Karanganyar akan diramaikan beragam kegiatan sepanjang Juli, di antaranya lomba penjor dari Papahan ke Buk Siwaluh, pameran UMKM di Gedung Kebudayaan, hingga event budaya Sikso Rogo keliling Gunung Lawu yang sudah dikenal hingga mancanegara.

Namun Harjanto menyayangkan, pelaksanaan SGS bertepatan dengan bulan Muharram (Suro) yang secara budaya dikenal sebagai bulan tanpa banyak acara perayaan. “Kalau bukan bulan Suro, mungkin transaksi di pasar bisa lebih semarak,” ujarnya.

Dengan strategi inklusif dan kolaborasi lintas sektor, panitia SGS Karanganyar percaya target perputaran uang Rp 2 triliun bukan mimpi. Kunci utama ada pada pencatatan transaksi secara tertib melalui sistem digital yang telah disiapkan.

“SGS bukan sekadar diskon, ini momentum mendorong perputaran ekonomi lokal secara masif,” pungkas Femi.
WhatsApp Icon Shopping Icon