Sukoharjo, Jawa Tengah – Ratusan ribu UMKM di Kabupaten Sukoharjo siap memamerkan produknya dalam gelaran event Soloraya Great Sale (SGS) 2025. Salah satu produk unggulan yakni batik.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UMK) Kabupaten Sukoharjo, Iwan Setiyono mengatakan, gelaran SGS 2025 ini akan melibatkan para UMKM yang berada di Kabupaten Sukoharjo. Produk UMKM tersebut seperti kuliner, batik, gamelan jawa, kerajinan rotan, kerajinan tangan serta sarung goyor.
“Produk unggulan kami banyak, seperti kuliner jenang, batik, rotan, jamu tradisional dan lurik,” kata Iwan, Selasa (10/6/2025).
Tercatat ada sekitar 350 ribu UMKM dari berbagai cluster yang terdaftar di Disdagkop UMK Kabupaten Sukoharjo. Angka tersebut meningkat seiring dengan adanya korban PHK yang terjadi belum lama ini.
Dalam kesempatan itu, Iwan mendorong para pelaku UMKM agar dapat memasarkan produknya yang dikemas dengan konsep oleh-oleh.
“Ini kita mendorong bagaimana pelaku UMKM bisa memasarkan di beberapa titik-titik strategis yang sangat familiar dengan masyarakat atau konsumen sehingga dapat mengangkat potensi bisnis di SGS 2025 ini,” ujarnya.
Beberapa sentra batik di Sukoharjo yakni Batik Kedunggudel. Terletak di Kelurahan Kenep, Sukoharjo, batik Kedunggudel ini memiliki motif yang khas, yaitu “Lombok Gendayakan”. Sedangkan Batik Kelengan yang diproduksi di Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, memiliki warna dasar hitam dan dikreasikan dengan berbagai motif dan warna.
Sementara itu kuliner jenang mudah ditemukan. Di Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo, ada jenang khas lokal yang sudah diproduksi turun temurun. Jenang dibuat dari beras, ketan, dan gula jawa.
Masyarakat Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo menjadikan jenang sebagai produk utama penghasil rupiah. Mereka bahkan memproduksi sendiri jenang dengan cita rasa khas berbeda. Bahan bakunya beras, beras ketan, gula merah, dan santan kelapa. Jenang ini mampu bertahan tiga sampai lima hari tanpa disimpan di lemari pendingin.
Bahkan sampai saat ini, di Kelurahan Kenep ada 17 perajin jenang. Banyak di antaranya sudah menjalankan usahanya turun temurun sampai tiga generasi. Saat ini, sejumlah usaha jenang Kenep dijalankan oleh generasi ketiga. (mediacentersgs)