Klaten - Kemeriahan Klaten Lurik Carnival, yang digelar di Sepanjang jalan pemuda Klaten, Alun Alun, Sabtu (26/07) malam, menjadi daya tarik tersendiri bagi sejumlah warga. Perpaduan busana menjadi kolaborasi seni Tradisional, yang tak akan punah.
Pelaksana tugas, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Purwanto, mengatakan, kain Lurik Klaten yakni kain tradisional diproduksi menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Lurik Klaten dibuat menggunakan alat bernama oglek.
"Alat tenun bukan mesin yang menjadi keunggulan, Kalau motif tenun kekhasan Klaten yang dipakai juru parkir, surjan, ciri khasnya Klaten. Kalau surjan itu pakaian para pejuang rupiah," Katanya.
Alat Tenun Bukan Mesin, menjadi ciri khas hasil kain yang diproduksi. Jika dibandingkan menggunakan alat modern, ciri khas hasilnya sangat jauh berbeda.
"Bedanya oglek itu agak kasar, Bikin ukiran lurik itu ada dasarnya, Kalau mesin itu kan dicetak lewat digital," Tuturnya.
Lurik Klaten terdaftar sebagai warisan budaya tak benda (WBTB). Hal ini sangat perlu dilestarikan, bahkan alat ini menjadi pundi pundi perekonomian yang bagus dimasa lalu, terlebih hingga kini masih eksis.
"Jadi karena lurik ini sudah mendapatkan WBTB dari Kemendikbud dari cara pembuatannya dengan oglek. Dan karena jadi WBTB pemerintah melaksanakan Carnival ini sebagai wujud pelestarian," Pungkasnya.
Sementara itu, Klaten Lurik Carnival diikuti oleh 21 kontingen kontingen yang berasal dari instansi, sekolah hingga pelaku usaha lirik. Mereka menampilkan beragam kreasi lurik menjadi busana yang modis dan menarik.
Klaten Lurik Carnival malam ini menarik perhatian ribuan warga, yang memadati sepanjang rute untuk menyaksikan karnaval lurik. Jalannya Pagelaran menempuh jarak sekitar satu setengah kilometer di sepanjang Jalan Pemuda.
Salah satu peserta Klaten Lurik Carnival, Hilaria gayanti, mengaku senang dalam mengikuti acara ini, Kreasi busana lurik yang ditampilkan telah dipersiapkan sekitar satu bulan. Generasi muda berharap supaya wastra lurik dapat lebih dikenal luas dan mendunia.
"Saya bangga dapat menjadi bagian pada ajang Klaten Lurik Carnival, busana yang saya tampilkan dibuat selama satu bulan, saya berharap agar para generasi muda mampu dapat melestarikan budaya, hingga mengenalkan produksi lokal secara luas," Ungkapnya.