Solo, 23 Juli 2025 — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo Raya serta perwakilan dari kabupaten/kota se-Solo Raya menggelar pertemuan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pelaksanaan Solo Raya Great Sale (SRGS) 2025, sekaligus membahas persiapan Solo Raya Investment Forum yang akan digelar pada 31 Juli - 3 Agustus di De Tjolomadoe, Karanganyar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas sinergi lintas daerah dan dukungan penuh dari Kadin Solo Raya dalam menyukseskan SRGS 2025, yang disebut sebagai model aglomerasi pertama berbasis partisipasi aktif daerah.
“Ini momentum penting. Kita harus melihat pelaksanaan Solo Raya Great Sale sejauh ini sekaligus memperkuat kolaborasi untuk agenda besar berikutnya, yaitu Solo Raya Trade, Tourism, and Investment Expo tanggal 30 Juli hingga 3 Agustus mendatang,” ujar Sumarno.
Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak sekadar pameran, namun menjadi ruang strategis bagi daerah di Solo Raya untuk menampilkan potensi wisata dan investasi kepada para investor nasional maupun internasional, termasuk yang diboyong langsung oleh Ketua Umum Kadin Indonesia yang dijadwalkan hadir.
“Kami berharap kabupaten/kota tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Tunjukkan potensi terbaik daerah. Bangun relasi, aktif terlibat, dan beri kontribusi,” tegasnya.
Sumarno juga menyebut keberhasilan Solo Raya Great Sale menjadi bukti bahwa aglomerasi bisa berjalan tanpa harus bergantung pada skema anggaran formal.
Ia menilai, keberhasilan SRGS menjadi titik tolak pengembangan konsep aglomerasi wilayah lain di Jawa Tengah, seperti Semarang Raya, Banyumas Raya, Tegal Raya, bahkan Madura.
“Dengan konsep aglomerasi dan spesialisasi, kita bisa atur distribusi produk, potensi unggulan daerah, hingga peluang investasi secara lebih terukur dan efisien. Ke depan, antar aglomerasi ini akan saling terkoneksi,” jelasnya.
Dari sisi investasi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap menawarkan kemudahan dan keunggulan daerah, mulai dari tenaga kerja kompetitif hingga konektivitas wilayah yang strategis.
“Kita di tengah-tengah Jawa, itu kekuatan kita. Mari kita tunjukkan bahwa berinvestasi di Jawa Tengah tidak hanya menguntungkan, tapi juga membawa keberkahan untuk semua,” tutup Sumarno. (Medcent SGS 2025)